Diluar itu, obyek RPG serta prinsip ‘leveling up’ udah ada sudah lama dalam beraneka macam tempat, tergolong video literatur fantasi serta permainan. Pemanfaatan beberapa elemen ini dalam komik tak dengan automatic tunjukkan plagiarisme. Ke-2 kreasi itu, sedangkan punya landasan yang serupa, udah menumbuhkan dunia, kepribadian, serta plot mereka dengan cara unik.

Pengenalan Singkat Solo Leveling dan The Gamer

Solo Leveling, yang pertama kalinya diedarkan di tahun 2018 oleh Chugong, ialah sebuah webtoon yang bercerita cerita Sung Jin-Woo, seorang pemburu paling lemah yang mendapatkan peluang ke-2 untuk jadi lebih kuat sesudah sebuah kejadian nyaris membunuhnya dalam dungeon. Ia selanjutnya memperoleh kemampuan untuk ‘leveling up’ sendiri, sebuah kekuatan yang tidak dipunyai pemburu lainnya.

“The Gamer,” di lain bidang, punyai pendekatan yang semakin lebih komikal dan gampang. Ceritanya lebih cenderung ke kehidupan keseharian Han Jee-Han dan bagaimana ia gunakan kebolehannya untuk hadapi beberapa persoalan remeh atau kehidupan sekolah, meski tetap sertakan unsur fantasi dan perlawanan.

Disamping itu, topik RPG dan ide ‘leveling up’

Sudah ada sudah sejak lama dalam bermacam-macam media, termasuk video literatur fantasi dan games. Pemakaian komponen-komponen ini dalam komik tidak dengan automatis memperlihatkan plagiarisme. Ke-2 kreasi itu, sedangkan mempunyai dasar yang serupa, sudah meningkatkan dunia, watak, dan plot mereka dengan unik.

Visual dan Jenis Naratif

Visual “Solo Leveling” condong lebih terperinci dan menghebohkan, dengan pemakaian warna gelap dan bayang-bayang yang sungguh-sungguh untuk menampakkan keadaan tegang. Sedang “The Gamer” gunakan palet warna yang semakin lebih ceria dan jenis gambar yang semakin lebih gampang, yang merepresentasikan suara ceritanya yang semakin lebih enjoy.

Di sisi lain, The Gamer adalah komik dari website https://www.nanimeid.com/ yang dibuat oleh Sung Sang-Young dan diilustrasikan oleh Sang-Ah, mulai terbit pada tahun 2013. Komik ini mengikuti kehidupan Han Jee-Han, seorang remaja yang tiba-tiba mendapatkan kemampuan unik untuk menjalani kehidupan sehari-harinya seperti dalam permainan video, termasuk kemampuan untuk meningkatkan level dan belajar keterampilan baru.

Dari sisi naratif, “Solo Leveling” gunakan banyak bab tindakan yang diskusi dan sungguh-sungguh yang mengemukakan emosi dan kemelut. “The Gamer,” dengan jenis yang semakin lebih rileks, bisa lebih banyak gunakan komedi dan diskusi keseharian.

Pertanyaan Plagiarism

Merujuk di kesamaan tematik dan pemakaian unsur RPG, tampak pertanyaan apa “Solo Leveling” udah memplagiat “The Gamer,” ingat “The Gamer” diedarkan 5 tahun sebelumnya. Tapi, mendakwa plagiarism bukan permasalahan yang sederhana. Plagiarism dalam seni, terlebih komik dan literatur, bukan sekedar memandang di persamaan buah pikiran dasar atau objek. Lebih utama merupakan eksekusi, peningkatan sifat, dan teknik narasi disediakan.